Sejarah Singkat:
Sesungguhnya kehadiran dan keberadaan Pemuda KIBAID sejalan dengan berdirinya jemaat-jemaat Gereja KIBAID pada masing-masing lokal atau daerah. Hanya saja pada waktu itu belum terorganisir sebagaimana mestinya. Namun kegiatannya atau peran aktifnya dalam jemaat sangat nyata terutama dalam bentuk kelompok paduan suara yang pada waktu itu lebih populer dengan istilah sangkoor.
Khusus untuk daerah Tana Toraja, sebagaimana tercatat bahwa pada tahun 1947 di Burake oleh Alm. Pdt. B. Bokko’ yang kala itu masih berstatus guru Injil mulai membuka/mendirikan Gereja KIBAID di Burake dengan nama ”Gereja KIBAT SILO Burake”. Bertepatan dengan itu hadir pulalah sosok Pemuda-pemuda Gereja KIBAT SILO Burake.
Dengan demikian, Gereja KIBAT SILO Burake merupakan Gereja KIBAID mula-mula di Tana Toraja untuk kemudian mengembangkan sayap pelayanan ke penjuru bumi Lakipadada. Adapun peran aktif pemuda yang paling menonjol adalah sangkoor dan menjadi pelayan/pengasuh sekolah minggu. Sekitar tahun 1957 mulailah ditata sedikit demi sedikit walaupun masih sangat sederhana.
Pada tahun 1958 mulai diadakan kunjungan muhiba ke jemaat lokal terdekat antara lain: Tombang, Tambunan, Ropo’, dan sebagainya. Pada tahun 1960-an setelah organisasi Gereja KIBAID membentuk klasis/wilayah maka pengurus-pengurus pemuda Klasis menyepakati untuk lebih memperluas jaringan pelayanan melalui suatu ibadah yaitu persekutuan pemuda Gereja KIBAID se-Tana Toraja.
Dalam suatu rapat yang dihadiri oleh para utusan masing-masing Klasis yang ada di Tana Toraja rapat mengeluarkan tiga keputusan, yaitu:
I. Nama wadah resmi ialah Persekutuan Pemuda Gereja KIBAID Tana Toraja.
II. Memilih pengurus yang terdiri dari:
1. Ketua : B. Sampeliling
2. Sekretaris : J.T. Sulle
3. Bendahara : J.P. Tondok
III. Menetapkan perayaan natal umum se-Tana Toraja yang pelaksanaannya digilirkan pada setiap Klasis/Wilayah.
Dalam pelaksanaan perayaan natal tersebut, turut disemarakkan dengan Paduan Suara setiap jemaat dan juga musik bambu antara lain Tombang, Gandang Batu, Kalean, Ulusalu, dsb.
Suatu waktu pada perayaan Natal Umum secara bergilir, terjadi sedikit ketidakpuasan peserta sangkoor karena sebagian menghendaki ingin didahulukan dalam acara.
Belajar dari pengalaman, maka perayaan natal berikutnya khusus untuk paduan suara tidak lagi dilayani perjemaat, tetapi masing-masing Klasis bahkan pernah diadakan koor agung Pemuda Gereja KIBAID Tana Toraja. Acarapun dikemas sedemikian rupa sehingga ada acara ”Malam Lagu” atau ”Pesta Lagu”.
Pada awal tahun 1968 oleh beberapa senior Pemuda Gereja KIBAID dari berbagai wilayah sedaerah antara lain:
- Drs. Paulus Sumule
- Drs. S.L. Palayukan
- Drs. J. Sarira
- Drs. S.T. Bittikaka
- J.B. Galugu
- P.P. Bittikaka
- Pengurus Harian Persekutuan tana Toraja
Mengadakan pertemuan informal guna menyamakan persepsi/menyatukan pendapat serta mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menyatukan wadah pemuda Gereja KIBAID yang kala itu masih bersifat kedaerahan. Ide atau gagasan itu berwujud dalam bentuk realita dengan dilaksanakannya kongres I yang dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 29 Agustus 1968 yang bertempat di gedung Gereja KIBAID Paku Makale dan diikuti oleh Para Utusan masing-masing Klasis dalam Gereja KIBAID.
Atas dasar musyawarah mufakat yang dijiai oleh rasa kekeluargaan dalam kasih Tuhan, serta disemangati rasa terpanggil dalam pelayanan Tuhan, maka kongres I tersebut berhasil menelorkan lima keputusan:
I. Nama wadah : ”Persekutuan Kaum Muda Gereja KIBAID” disingkat PKM Gereja KIBAID
II. Mensahkan Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga PKM Gereja KIBAID
III. Memilih Pengurus Periode 1968-1971 masing-masing:
1. Ketua : Drs. Paulus Sumule
2. Wakil Ketua : Drs. S.T. Bittikaka
3. Sekretaris : Ruben Raba’
4. Wakil Sekretaris : J.T. Sulle
5. Bendahara : J.P. Tondok
6. Pembantu Umum : Para Ketua PKM Gereja KIBAID masing-masing Klasis
IV. Mengadakan perayaan natal umum PKM Gereja KIBAID setiap tahun
V. Menetapkan tanggal 26 Agustus hari ulang tahun PKM Gereja KIBAID untuk diperingati setiap tahun.
Pada tahun 1971 bertempat di Tombang (Lokasi SDN. Tombang) dilangsungkan Kongres II PKM Gereja KIBAID yang dirangkaian dengan HUT II. Salah satu keputusan kongres II tersebut adalah memilih pengurus baru yang terdiri dari:
1. Ketua : Drs. S.T. Bittikaka
2. Wakil Ketua : Drs. Paulus Sumule
3. Sekretaris : J.T. Sumule
4. Wakil Sekretaris : Ruben Raba’
5. Bendahara : J.P. Tondok
6. Pembantu Umum : Semua Ketua Klasis PKM Gereja KIBAID
Selanjutnya setelah Majelis Gereja KIBAID menambah perangkatnya dengan membentuk biro-biro, maka praktis PKM Gereja KIBAID saat itu dibawah Koordinasi Ketua Biro Pemuda yang kala itu dijabat oleh Dr. Marten Sampeliling. Dengan demikian, tingkat estafet berdalih ke generasi pelanjut. Kita patut bersyukur dan bermegah dalam tuhan bahwa sampai saat ini PKM Gereja KIBAID tetap eksis mengemban misinya dalam pelayanan Tuhan.