01 Maret 2009

Sejarah Gereja KIBAID

SEJARAH SINGKAT GEREJA KIBAID

Pendahuluan...

Pada tahun 1934 ada sekitar 16 orang siswa dari Gereja Toraja yang sedang belajar Firman Tuhan di sekolah Alkitab Makassar (SAM) mereka inilah yang kemudian hari di pakai Tuhan untuk melayani di Tanah Toraja. Siswa – siswa inilah dengan beberapa orang toraja yang ada d makassar, memutuskan untuk mengadakan pertemuan secara rutin dan teratur (bukan untuk membentuk gereja baru) tetapi ingin untuk mengadakan pembaharuan dalam gereja. Pdt peng hong salah seorang dari dosen mereka menyetujui dan mengusulkan Nama untuk persekutuan merreka yakni ”KEPERLUAN INJIL BANGSA TORAJA (KIBAT), pertumuan ini dilaksanakan pada hari sabtu 4 juli 1936..

Dalam rangka menyongsong hari jadi Gereja KIBAID yang Ke 71, di sini kami memaparkan sekilas pandang perkembangan dan pelayanan gereja KIBAID. Tanggal 4 juli 1936 merupakan tanggal berdirinya Gereja KIBAID di makasar yag kemudian mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai satu badan hukum pada tanggal 4 november 1949 dari Kementrian Djustisi Indonesia Timur dengan no : A.15/I/33 dengan nama KIBAT (Kepreluan Injil Bangsa Toraja).

Sejalan dengan perkembangan zaman, perubahan nama KIBAT pun dilakukan menjadi KIBAID (Kerapatan Injil Bangsa Indonesia) yang dilakukan pada Konfrensi KIBAT pada Tanggal 27 – 28 September 1961 di Makassar sesuai dengan Akta Notaris no: 21 tanggal 6 Juni 1980.

Sebagai lembaga keagaman yang telah terdaftar pada Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI no: 159 Tahun 1989 pada tanggal 25 Juli 1989 dan mendapat penunjukan dari Menteri Negara Agraria/BPN no : 41-VIII-1995 tanggal 19 oktober 1995 tanggal 19 oktober 1995 sebagai badan Hukum yang dapat menpunyai milik atas tanah.

Sebagai organisasi Kemasyarakatan, Gereja KIBAID telah tercata pada buku daftar infentaris Organisasi Kemasyarakatan DITJEN-SOSPOL Departemen dalam negeri Republik Indonesia dengan no :220/DPM/SOS januari 1997.

Sampai sekarang ini telah terdapat 26 klasis, 199 jemaat lokal, 38 pos PI dengan 5.543 KK atau sekitar 23.793 jiwa (data Tahun.....). dengan aset fisik, 1 Sekolah Theologia, 3 sekolah Taman Kanak-kanak, pelayan sebanyak 319 jiwa yang terdiri dari 76 pendeta, 237 guru injil, 6 orang pegawai kantor dan sekolah (data juli 2007).

Kami berharap Bapak, Ibu saudara/i warga Gereja KIBAID jangan lelah dan terus maju bersama melalui lembaga ini. Dan sebagai pereingatan bersama bahwa setiap tanggal 4 juli (sesuai dengan Sidang Majelis Sinode Gereja KIBAID 21-22 Februari 2007) untuk diperingati sebagai hari jadi Gereja KIBAIID setiap tahunnya.
- Sumber : kibaid agape

8 komentar:

  1. Julianus TandirerungJuli 07, 2009 10:19 AM

    Syalom!
    Berbanggalah bahwa kamu adalah pemuda yang memiliki sejumlah pesona masa muda.
    Saya sangat terkesan dengan tema bina akrab: "Reshaping Your LifeStyle." Karena itu saya berharap dan berdoa semoga "lifestyle" PKM Lanraki benar-benar adalah bentukan yang serupa dengan Kristus, suatu lifestyle yang menyenangkan dan menyejukkan bagi setiap orang.
    Pesan saya: Tingkatkanlah keakraban dan kerjasama dalam persekutuan. Saling menghargai dan saling menerima adalah salah satu kuncinya.
    Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati kita. Amin

    BalasHapus
  2. Kompetensi gembala Gereja KIBAID
    Bagaimanakah sebenarnya kompetensi seorang gembala di lingkungan Gereja KIBAID ?

    Apakah syarat-syrat yang harus dipenuhi sehingga seseorang bisa diangkat menjadi gembala ?

    Seorang gembala sebaiknya menjadi suri teladan bagi jemaat (domba-dombanya). Dia harus meneladani Kristus dalam setiap tingkah lakunya. Dia harus menjadi terang bagi dunia yang gelap.

    Akan tetapi apa jadinya jika gembala tersebut tidak memberikan teladan yang baik ? adakah sanksi yang bisa diberikan ? ataukah hal ini akan dibiarkan saja ?

    contoh Kasus, saya temui di Jemaat Mebali (Tana Toraja). Terdapat seorang gembala dengan inisial "ST", merangkap sebagai pedagang. Pedangang adalah perbuatan terpuji. Hal ini tidak menjadi masalah (walaupun sebenarnya, lebih baik jika gembala tidak terjun dalam dunia usaha, supaya fokus pada pelayanan). Yang menjadi persoalan adalah cara gembala tersebut menjalankan roda usahanya.

    Beliau menjual barang bangunan kepada anggota masyarakat (kemungkinan jemaat gereja juga), dengan harga lebih tinggi dari pasaran. kemudian ketika orang tersebut telat bayar, beliau mengenakan bunga yang mencekik leher. pada akhirnya jika orang tersebut tidak mampu membayar, dia akan menyita mobil/rumah/barang berharga dari korban.

    Semoga hal ini menjadi renungan bagi kita bersama. Proses seleksi seorang gembala (pendeta) Gereja KIBAID harus lebih selektif lagi. karena kalau hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus, kita selaku umat kristen akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

    Shalom

    BalasHapus
  3. kibaid ini sinodex ditoraja k? atau memamg muncul pertama kali ditoraja?atw bagaimana? trus bgmana pandangan saudra2terhadap adat istiadat toraja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kibaid berdiri berdasarkan Alkitab (Firman Tuhan bukan berdasarkan adat)

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Yamg buat sejarah Kibaid ini siapa ya dan datanya dari mana

    BalasHapus